Dewan Pendidikan Kampanye Sekolah Ramah Anak dan Anti Bullying

DPKSumenep.id – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) menghadiri dan menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak dan Anti Bullying, yang diselenggarakan oleh SDN Kopedi I Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis 14 Desember 2023.

Ketua DPK Sumenep, Mulyadi mengatakan, berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terdapat sebanyak 2.355 pelanggaran terhadap perlindungan anak yang masuk KPAI hingga Agustus 2023.

”Penting diketahui, bullying merupakan suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu. Bullying biasanya ditujukan untuk individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara kebanyakan individu lainnya,” tegas Ketua DPK Sumenep, Mulyadi, memulai menyampaikan materi.

Menurutnya, terdapat beberapa langkah yang bisa lakukan oleh sekolah-sekolah. Salah satunya, kerjasama antara orang tua siswa dengan sekolah dan komite sekolah harus di lebih dimaksimalkan. Sehingga, tidak ada lagi pembiaran terhadap kasus bullying.

”Salain itu, satu pendekatan yang dapat diusung adalah membentuk sebuah wadah atau satuan tugas anti-bullying di sekolah. Misalnya, Satuan Tugas Anti-bullying. Nah, Ini penting karena seringkali kasus bullying terjadi akibat pembiaran dan kurangnya kepedulian,” timpal Jurubicara DPK Sumenep, Achmad Junaidi dalam kegiatan itu.

Achmad Junaidi, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam melaporkan kasus bullying yang dialami anak-anak mereka ke satuan tugas anti-bullying yang telah dibentuk di sekolah. Selain itu, kampanye dan pameran yang menekankan bahwa sekolah tersebut merupakan tempat yang ramah dan bebas dari kekerasan juga menjadi hal yang penting untuk dipromosikan.

Kegiatan sebagaimana dilaksanakan oleh SDN Kopedi I, penting untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah lain di Sumenep. Bahkan, harus terus kita promosikan,” tegasnya.

Sementara, Kepala SDN Kopedi I Kecamatan Bluto, Sujibno, mengapresiasi terhadap kedatangan anggota Dewan Pendidikan. Dengan kehadiran DPKS, diharapkan agar bisa memberikan percerahan kepada seluruh siswa, orang tua siswa, guru, dan komite sekolah.

”Makanya, kami hadirkan semua, agar kita satu pemahaman bahwa bullying sangat berbahaya untuk masa depan anak. Kita harus saling bahu membahu antara wali siswa, komite sekolah, guru dan bahwa Dewan Pendidikan agar dapat diminimalisasi dan bahkan tidak ada lagi bullying di sekolah maupun di luar sekolah,” tandasnya. (ibn)

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments