DPK Sumenep – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) murka. Pasalnya, terdapat ribuan siswa di kabupaten ujung timur Pulau Madura, dipastikan tidak akan mendapatkan PIP 2023.
PIP atau Program Indonesia Pintar merupakan salah satu program yang dibuat oleh pemerintah untuk peserta didik atau siswa. Program yang satu ini bentuknya adalah bantuan dana yang disalurkan untuk siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Kegagalan siswa dapat menerima PIP itu, karena batas akhir aktivasi rekening penerima PIP tingkat SD pada Rabu 15 Februari 2023 lalu, masih terdapat 1.037 siswa yang gagal melakukan aktivasi. Akibatnya, terdapat anggaran sebesar Rp 415,125 miliar terancam hangus.
Berdasarkan data yang diterima DPK Sumenep, mayoritas sekolah yang gagal melakukan aktivasi berada di daerah kepulauan, seperti Talango 178 siswa, Kecamatan Arjasa 106 siswa, kecamatan kangayan 142 siswa dan yang lainnya. Data lebih rinci dari Dinas Pendidikan Sumenep, DTKS sebanyak 3 siswa, usulan Dinas Pendidikan 890 siswa dan aspirasi sebanyak 145 siswa
Juru Bicara DPK Sumenep, Achmad Junaidi mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep diharapkan untuk aktif memberikan sosialisasi sehingga pihak lembaga sekolah akan selalu aktif pula dalam mengupdate data penerima PIP.
”Berdasarkan kajian di DPK Sumenep, kegagalan ini bukan murni kesalahan operator sekolah yang tidak update. Tetapi, gagalnya aktivasi rekening karena sistem di Disdik sendiri masih belum berjalan maksimal. Artisnya, sosialisasi ke tingkat sekolah cendrung lemah,” tegas mantan aktivis Unisma Malang ini.
Akibat lemahnya sosialisasi tersebut, operator cenderung kurang teliti pada banyak verifikasi aplikasi yang ada. Maka, siswa yang berhak mendapatkan PIP menjadi korban. ”Jangankan usulan dari sekolah, kabarnya usulan dari Dinas Pendidikan sendiri yang mengajukan 800 siswa, juga gagal lho,” tegasnya.
Terkait dengan itu, DPK Sumenep akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Harapannya masih bisa dikejar, jika pun tidak bisa dikejar maka priode berikutnya tidak ada lagi siswa yang gagal menerima PIP. (*)
