DPKSumenep.id – Kinerja guru yang bertugas di wilayah kepulauan, Kabupaten Sumenep menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius. Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPK), mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.
Juru Bicara (Jubir) Dewan Pendidikan Sumenep (DPS) Sumenep, Achmad Junaidi menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Sumenep sudah memberlakukan absensi digital smart id card (SIC) bagi guru . ”Sekarang sudah diberlakukan absensi SIC. Maka, dinas harus memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra S.Sos, M.Si, baru-baru ini menyuarakan keprihatinannya terkait kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Dalam sebuah acara bimbingan teknis (Bimtek) jabatan fungsional yang melibatkan guru, pengawas, dan kepala sekolah pada 2 Oktober 2023 lalu, mantan camat Lenteng ini secara tegas meminta para pengawas dan kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja guru di kepulauan tersebut.
Pernyataan dari Kadisdik Agus ini menjadi sorotan penting karena isu-isu yang berkaitan dengan kinerja guru di kepulauan diakuinya telah mencuat di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep.
”Terus terang kinerja guru di kepulauan sempat dipermasalahkan di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Sumenep. Jadi, kami mohon kepada kepala sekolah dan pengawas tingkatkan lagi pengawasan untuk kinerja guru kepulauan,” tandasnya, sebagaimana dilansir dari maduranetwork.
Untuk diketahui, keberhasilan sistem pendidikan di suatu daerah sangat tergantung pada kualitas pengajar di dalamnya. Para guru merupakan ujung tombak pendidikan dan mereka berperan penting dalam membentuk masa depan generasi muda.
Diakui atau tidak, pentingnya meningkatkan kualitas guru di kepulauan menjadi lebih nyata seiring dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi. kepulauan yang memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan daratan. Karena itu, peran pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di wilayah kepulauan menjadi sangat penting.
”Mengawasi dan mendukung kinerja guru di wilayah kepulauan bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, dan tentu saja guru-guru itu sendiri,” ujar Haryono, seorang pengamat pendidikan.
Menurut dia, kinerja guru di kepulauan sudah menjadi “lagu lama” dan perlu mendapat perhatian serius. Namun, isu ini juga merupakan peluang untuk merumuskan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan pendidikan di wilayah tersebut. (mr/ibn)