DPKSumenep.id – Kasus pencurian sejumlah fasilitas sekolah di SDN Pordapor I, Kecamatan Guluk Guluk, memantik perhatian khusus Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Sehingga, Dewan Pendidikan meminta masing-masing sekolah untuk memasang Closed Circuit Television atau CCTV.
Ketua DPK Sumenep, Mulyadi mengaku sangat prihatin dengan kasus pencurian sejumlah fasilitas sekolah yang terjadi di SDN Pordapor I. Kedepan, penting di pasang CCTV di masing-masing sekolah, terutama lembaga yang jauh dari pantauan. CCTV bisa meningkatkan pengawasan lebih di sekitar lingkungan sekolah.
”Kamera CCTV dapat memantau dan merekam aktivitas di area sekolah. Jika terjadi pencurian seperti di SDN Pordapor I, dengan adanya CCTV, tentunya bisa memberikan titik terang untuk detail kejadian,” tegas Mulyadi, Jumat, 19 April 2024.
Menurutnya, usulan tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan Sumenep.
Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa, sebuah kejadian yang menggegerkan warganet telah terjadi di Sumenep! SDN Pordapor I di Kecamatan Guluk Guluk menjadi sorotan utama setelah menjadi sasaran pencurian yang brutal selama libur Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dilansir dari sumber terpercaya, kejadian ini terkuak saat seorang guru yang tengah melintas, Bufri namanya, menemukan pintu kantor sekolah terbuka lebar pada pukul 06.45 WIB, 12 April 2024. Namun, apa yang ditemukan di dalam lebih dari sekadar kekacauan biasa! Para pencuri dengan aksi berani merusak jendela belakang kantor sekolah untuk menjarah berbagai barang berharga.
Dalam serbuan kawanan pencuri itu, barang-barang elektronik sekolah menjadi sasaran empuk. Komputer, printer, proyektor, laptop, UPS, dan mikrofon wireless raib tanpa jejak! Kerugian yang ditanggung mencapai puluhan juta rupiah, meninggalkan sekolah dalam keadaan terpuruk.
Ketua Komite Sekolah, Suranto, S. Pd., angkat bicara atas kejadian ini. Ia membenarkan bahwa kepala sekolah, Mohamad Mukoddam S. Pd, telah melapor ke pihak berwenang setempat. Namun, pelaku masih berkeliaran di jalanan, menyulitkan proses penyelidikan.
Kasus ini segera menyebar luas di media sosial, memicu gelombang protes dan keprihatinan dari masyarakat. Masyarakat menyerukan perlindungan lebih ketat untuk sekolah-sekolah dari serbuan pencuri. Kini, semua mata tertuju pada upaya penangkapan pelaku serta perlunya perbaikan sistem keamanan di sekolah-sekolah untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi. (ibn)