DPK-SUMENEP – Ribuan lembaga Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak berdiri di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sehingga untuk menuju Sumenep smart city harus dimulai dengan gerakan literasi yang dimulai dari jenjang pendidikan paling bawah.
Makanya, menjadi langkah tepat Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dengan melahirkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Gerakan Literasi Satuan Pendidikan, yang mengamanatkan mulai jenjang PAUD, SD dan SMP melaksanakan gerakan literasi di satuan pendidikan.
Berdasarkan data, jumlah PAUD di Kabupaten Sumenep sebanyak 961 lembaga, memiliki 3.384 guru dan 26.397 siswa. Sedangkan Lembaga PAUD yang terakreditasi A (2,7 persen), B (17,0 persen), C (10,3 persen) dan yang belum terakreditasi 70,0 persen.
Kemudian untuk PAUD khususnya TK sebanyak 508 lembaga, terdiri 2 TK Negeri dan 506 TK Swasta, dengan jumlah siswa 14.761 anak (7.493 laki-laki dan 7.268 perempuan). PAUD (TK) tersebar di 27 kecamatan dan terbanyak di Kecamatan Kota Sumenep (50 TK), Kecamatan Bluto (42 TK), dan paling sedikit di Kecamatan Giligenting dan Kangean (5 TK). Dari tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menetapkan 100 PAUD HI yang semuanya TK (20% dari total TK).
Sebagai bagian dari realisasi dari Perbup tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, untuk jenjang SD telah melaksanakan TOT Literasi 1 dan 2, serta mendesiminasikan di beberapa kecamatan. Sementara, jenjang SMP baru tahap pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Literasi. Selanjutnya, kali ini Gerakan Literasi ini akan dilakukan di jenjang PAUD, terutama untuk Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, S.Sos, M.Si, melalui Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), Lisa Bertha Soetejo, SE, M.Ak, mengungkapkan, guna mendukung Gerakan Literasi Dini tersebut melalui para guru dan pendidik dari lembaga yang terpilih, diajak untuk mengikuti Pengenalan Literasi Dini untuk Anak Usia Dini. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Rabu 23 Februari sampai 5 Maret 2022 mendatang.
“Para guru PAUD yang mengikuti pengenalan literasi dini ini merupakan Fasilitator Daerah Kabupaten Sumenep yang akan melaksanakan praktik di lembaganya dan diharap mampu menyebarkan pengalaman dari hasil pelatihan tersebut ke lembaga lain melalui kegiatan gugus PAUD wilayahnya,” ujar, di Aula Bappeda Sumenep.
Diharapkan, melalui kegiatan tersebut dari sebanyak 30 guru dan tenaga pendidik PAUD itu dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan TOT Literasi Dini. Sekaligus menjadi calon fasilitator literasi dini yang mampu mengimplementasikan hasil TOT di PAUD-nya masing-masing dan dapat menyebarluaskan praktik literasi dini kepada PAUD lain terdekat atau (KKG TK) di Kabupaten Sumenep.
”Potensi PAUD di Kabupaten Sumenep sudah sangat bagus, apalagi ditunjang para guru-guru yang memiliki kepedulian terhadap PAUD,” terangnya.
Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Hariyanto menjelaskan, TOT Literasi Dini bertujuan mempersiapkan calon fasilitator literasi dini bagi guru dan tenaga pendidik PAUD/TK, memberikan pemahaman konsep praliterasi anak usia dini pada guru dan Tenaga Kependidikan (Tendik) PAUD/TK sesuai prinsip pembelajaran, membuat ragam kegiatan main yang menyenangkan dalam mendukung literasi serta melakukan dukungan pada anak untuk mencapai kemampuan literasi sesuai usianya. (*)