DPKSumenep.id – Guna menumbuhkembangkan minat baca pada usia dini, sejumlah guru di lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, mengikuti Workshop Literasi dan Numerasi yang dilaksanakan di SDN Nambakor 1, Rabu (10/05/2023).
Workshop literasi dan numerasi yang dilaksanakan secara mandiri kerja sama tiga lembaga SD, yakni SDN Nambakor 1, SDN Nambakor 2 dan SDN Tanamera 1 di Kecamatan Saronggi bekerja sama dengan Tim Inovasi Jawa Timur.
Selama ini Tim Inovasi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep khususnya dalam mengembangkan pembelajaran literasi dan numerasi
District Education Quality Improve Inovasi Jawa Timur, Cahyadi Widi Wahyono mengungkapkan, workshop literasi dan numerasi yang digagas secara mandiri oleh tiga lembaga SD di Kecamatan Saronggi ini, merupakan tindak lanjut dari beberapa workshop yang dilaksanakan sebelumnya.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan sebelumnya dan saat ini inisiasi dari sejumlah sekolah yang belum melaksanakan Inovasi pembelajaran literasi dan numerasi, untuk melaksanakan kegiatan yang sama secara mandiri,” ujar Yayak panggilan akrab pria yang juga Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi Kabupaten Sumenep.
Dikatakan, pentingnya guru memiliki inovasi dalam melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi. Sebab, belajar tidak hanya sebuah aktivitas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga harus menghibur, membangkitkan semangat, menarik dan tidak membosankan.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan pesan Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Buhari, yang berhalangan hadir, agar dalam kegiatan itu diawali dengan praktik baik guru dalam menerapkan kebiasaan membaca, peningkatan literasi dan numerasi, sehingga menjadi teladan bagi siswanya.
Sedangkan Koordinator Pengawas (Korwas) SD Kecamatan Saronggi, Didik Suharto, mengaku sangat mendukung upaya lembaga pendidikan yang memiliki inisiasi, untuk mendapatkan bimbingan dan motivasi dari Tim Inovasi, sehingga guru bisa terus mengasah kemampuan dan profesionalismenya, sebagai guru yang diharapkan memiliki kebiasaan dalam menerapkan literasi dan numerasi.
“Jadi sebelum siswa, guru seharusnya sudah memiliki kebiasaan membaca, bercerita dan keteladanan lainnya. Untuk itu, beberapa sekolah yang belum tersentuh Inovasi perlu pengembangan diri para guru,” tandasnya.
Sementara Kepala SDN Nambakor 1, Joko Seno, menjelaskan, workshop literasi dan numerasi yang diinisiasinya, karena melihat pentingnya guru memiliki inovasi dalam pembelajaran. Sehingga dengan mengajak sekolah terdekat, yakni SDN Nambakor 2 dan SDN Tanamera 1 bisa memenuhi 20 orang untuk mengikuti workshop tersebut.
“Ini juga sekaligus diharapkan mampu menjawab tantangan, karena banyaknya sekolah di Kabupaten Sumenep yang masih memiliki rapor merah dalam literasi dan numerasi, sehingga menjadikan anak memiliki kemampuan baca tulis yang baik,” tambahnya.
Selanjutnya, pengakuan salah seorang peserta workshop literasi dan numerasi yang juga Guru Kelas 4 SDN Nambakor 1, Armawati, mengaku senang mengikuti workshop literasi dan numerasi, karena banyak tambahan ilmu yang diperoleh. Selain itu, juga menambah wawasan baru dalam mengembangkan pembelajaran di kelas.
“Saya bersyukur bisa mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan yang nantinya bisa diterapkan ketika mengajar, sehingga lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa,” ujarnya.
Diakui, dengan mengikuti workshop literasi dan numerasi tersebut banyak hal yang akan dipraktikkan kepada siswa, seperti mengenalkan literasi dengan pajangan di dinding kelas, pemberian tugas pada anak dengan lembaran-lembaran berwarna-warni hingga pembuatan bigbook menarik dan menyenangkan bagi anak, serta berbagai inovasi pembelajaran lainnya yang menarik untuk dikembangkan lagi nantinya di kelas. (*)