DPKSumenep.id – Berdasarkan sejumlah keterangan, bullying merupakan salah satu tindakan tidak terpuji. Tindakan itu, dapat merugikan korbannya bahkan bisa mempengaruhi kesehatan psikisnya. Parahnya kasus bullying juga kerap terjadi dan ditemukan di sekolah. Sebagaimana kasus beberapa waktu lalu yang terjadi di Kabupaten Banyuangi Jawa Timur.
Berangkat dari itu, demi mewaspadai agar tidak sampai terjadi di sekolah di Sumenep, maka SDN Kopidi I Kecamatan Bluto berinisiasi akan membetuk Satgas Anti Bullying Sejak Dini. Bagi SDN Kopedi I, kasus semacam itu penjadi penting untuk di waspadai bersama demi mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi anak-anak.
”Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Sumenep. Bahkan, DPKS bisa kami jadikan narasumber sebelum satgas tersebut terbentuk,” ujar kepala SDN Kopedi I Kecamatan Bluto Sumenep, Sujibno, ketika menemui Tim monev Pengelolaan Anggaran di Sekolah dari Dewan Pendidikan Kabuaten Sumenep, di sekolah tersebut, Rabu 8 Maret 2023
Menurutnya, di SDN Kopedi I selalu memperhatikan kondisi siswa. Meski jumlah siswa lebih dari 200 anak didik di sekolah itu, tetap diperhatikan. Lebih-lebih ketika ada anak yang mencoba menjauhi atau mengucilkan teman di sekolah.
”Dengan menjahui saja, itu adalah awal dari bullying. Karena dengan melakukan hal ini, tentu saja temannya akan merasa sedih, tertekan, dan membuatnya merasa tidak nyaman bahkan minder,” tegas Sujibno, di dampingi Bendahara Sekolah, Widayanti Rose.
Sementara, Juru Bicara Dewan Pendidikan Sumenep, Achmad Junaidi, menyambut baik rencana dari SDN Kopedi I Bluto Sumenep. Bahkan, lanjutnya, DPK Sumenep siap memberikan masukan dan menjadi narasumber bila dibutuhkan sebelum terbentuk tim tersebut.
”Bila SDN Kopedi I memulai dengan membentuk itu, maka tentunya akan menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Sumenep. Tujuannya, agar diminimalisasi atau bahkan tidak ada lagi anak didik kita yang di bully oleh teman sekolahnya,” tegas Achmad Junaidi.
Achmad Junaidi lalu mengutitp hasil ratas bullying Kementerian PPA yang menyebut ada enam kategori bullying, yaitu 1. Kontak Fisik Langsung. 2. Kontak Verbal Langsung. 3. Perilaku Nonverbal Langsung. 4. Perilaku Nonverbal Tidak Langsung. 5. Cyber Bullying dan, 6. Pelecehan Seksual.
”Itu beberapa jenis bullying. Soal penyebab dan cara mengatasinya, nanti kita akan membahas lebih detail ketika telah membentuk satgas sebagaimana yang direncanakan oleh sekolah,” tegasnya.
Sekedar diketahui, Tim monev Pengelolaan Anggaran di Sekolah dari Dewan Pendidikan Kabuaten Sumenep di SDN Kopedi I dihadiri oleh Busri, sebagai ketua tim, Achmad Junaidi, anggota dan Jubir DPK Sumenep, dan Badrul, anggota sekaligus Koordinator Komisi Investigasi DPK Sumenep. (*)