DPKSumenep.id – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, meminta seluruh anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) untuk terus secara intens melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah sekolah. Tujuannya, untuk membenahi data pendidikan di Sumenep.
”Dewan Pendidikan tetap harus terus turun, memantau semua kondisi pendidikan di Sumenep. Bila DPKS terus intens turun, maka tujuan untuk mendapatkan data komprehensif demi tercapainya big data yang dibutuhkan, akan tercapai,” tegas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dalam pertemuan dengan DPK Sumenep di Ruang VVIP Pendopo Agung Sumenep, Senin 15 Januari 2024.
Menurut Bupati Sumenep, hal tersebut penting dilakukan demi tercapainya pendidikan berkualitas di Sumenep. Selain itu, DPKS tetap menjalin dan menguatkan komite sekolah yang telah dibentuk mulai dari tingkat sekolah, kecamatan dan kabupaten.
”Pembentukan komite sekolah di tingkat kecamatan dan kabupaten, harus tetap dijaga kesolidannya. Mereka harus tetap satu tujuan bersama : menuju pendidikan di Sumenep lebih bermutu dan berkualitas,” terangnya.
Dijelaskan, solid itu penting untuk tetap dirawat. Sebab, bila berangkat sendiri-sendiri, memiliki tujuan sendiri-sendiri, maka akan susah untuk mencapai pendidikan berkualitas. ”Kesolidan penting dirawat dengan dimulai dari yang kecil, dari tingkat sekolah, kecamatan lalu kemudian di tingkat kabupaten,” terangnya di depan anggota DPK Sumenep.
Sebelumnya, Ketua DPK Sumenep, Mulyadi menyampaikan sejumlah anggenda yang bakal dilaksanakan oleh Dewan Pendidikan Sumenep tahun 2024. Salah satunya yang langsung mendapatkan apresiasi oleh Bupati Sumenep, adalah rakor pendidikan yang akan melibatkan komite sekolah.
Untuk diketahui, hadir dalam rapat triwulan itu, dari eksekutif Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, yang di damping Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sumenep, Abd Kahir. Sedangkan dari DPKS adalah, Ketua DPK Sumenep, Mulyadi, Wakil Ketua Syamsuri, Sekretaris Amir Syarifuddin, Wakil Sekretaris Busri dan Bendahara, Ahmad Nawawi.
Hadir pula, Koordinator Komisi Informasi Achmad Junadi dan Slamet Wahedi. Komisi Kajian dihadiri Dr Slamet. Sedangkan Komisi investigasi Dewan Pendidikan dihadiri Dr Mohammad Rindwan. (ibn)
