DPKSumenep.id – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), menghadiri pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan tema Kepemimpinan Sekolah Unggul, yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, di Hotel Asmi, Sabtu, 4 November 2023.
Sekretaris DPKS Amir Syarifuddin, mengatakan, upaya peningkatan SDM melalui kegiatan seminar motivasi, semiloka, ataupun diklat peningkatan SDM perlu diperbanyak kuantitasnya. ”Karena melalui peningkatan SDM, saya meyakini akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan di Sumenep,” tegasnya.
Dalam kegiatan itu, Disdik Sumenep menghadirkan guru besar Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal untuk memberikan materi kepada ratusan peserta.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Akhmad Fairusi, S. Pd. M.A.P mengatakan, kegiatan pelatihan kepemimpinan sekolah unggul itu diikuti sebanyak 266 peserta yang terdiri dari unsur guru penggerak, penilik, pengawas dan kepala sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMP.
Sementara tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut yakni untuk memberikan wawasan kepada peserta tentang kepemimpinan pembelajaran dan penerapannya serta kepemimpinan berbasis moral dan penerapannya.
“Selain itu juga untuk memberikan wawasan tentang cara membranding sekolah. Karena branding sekolah ini juga sangat penting,” katanya.
Fairus menjelaskan, pihaknya sengaja melibatkan semua pihak mulai dari guru penggerak hingga kepala sekolah agar bisa memahami materi yang disampaikan sehingga nantinya bisa bersinergi dalam pengaplikasiannya di lapangan.
“Jadi para peserta akan mendengarkan materi sekaligus dialog dengan pemateri tentang bagaimana mewujudkan sekolah unggul,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra mengungkapkan, melalui momentum tersebut pihaknya mengajak semua penilik, guru penggerak, pengawas dan kepala sekolah untuk menjadi agen inovasi dan tauladan seta obor perubahan baik di dalam maupun di luar sekolah.
Oleh sebab itu, ia berharap agar semua pihak bisa keluar dari zona aman dan nyaman sehingga dapat menghasilkan banyak inovasi di bidang pendidikan pembelajaran.
“Jadi semua unsur baik dari penilik, pengawas dan kepala sekolah dapat merubah mindset menjadi penilik, pengawas dan kepala sekolah unggul yang tidak terlena di zona aman dan nyaman,” pungkasnya. (mad/ibn)