Gelar Malam Sastra Akhir Semester, Ridwan: Kita Bekali Calon Pendidik dengan Sastra

DPKSumenep – “Kata John F. Kennedy, jika politik itu bengkok, maka puisi yang akan meluruskan. Jika politik itu kotor, maka puisi yang harus membersihkan,” ujar budayawan Abrari El-Zael dalam orasi budayanya di acara Malam Sastra Akhir Semester dan Bulan Bung Karno di STKIP PGRI Sumenep, Rabu (1/6/2022) malam.

Bagi Abrari, sastra dan politik memiliki kaitan yang begitu erat. Para sastrawan harus memahani politik untuk bisa menangkap semangat dan lika-liku zamannya. Pun begitu politisi, harus memahami seni agar spirit dan narasi perjuangannya benar-benar berpijak di bumi.

“Seperti kita tahu, Bung Karno, selain seorang politisi ulung, merupakan penyuka seni. Banyak koleksi lukisan warisan Bung Karno di istana negara. Banyak puisi-puisi Bung Karno yang bisa kita nikmati sampai hari ini,” jelasnya.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga mengajak pada para mahasiswa dan seniman yang hadir untuk menjadikan seni sebagai jalan membangun peradaban. Dalam hal ini, jelas Abrari, kemanusiaan menjadi modal kita dalam berpolitik.

“Seni selalu berbicara kemanusiaan. Maka, dengan berlandaskan seni itulah, kita harus mampu menempatkan kemanusiaan sebagai narasi perjuangan dalam politik. Kata Gus Dur, yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi (Prodi) PGSD STKIP PGRI Sumenep, M. Ridwan, mengatakan, acara Malam Sastra Akhir Semester dan Bulan Bung Karno merupakan kegiatan yang ingin membekali mahasiswa akan pentingnya sastra dan kebangsaan.

“Ini kegiatan pertama di Kampus STKIP. UAS dikonsep gelar karya sastra. Kita berharap para calon guru ini memahami sastra sebagai modal untuk mendidik generasi bangsa ini,” ujarnya.

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten (DKP) Sumenep itu juga menjelaskan, Bulan Bung Karno menjadi momentum untuk mengenang, meneladani Bung Karno dengan segala gagasan besarnya untuk negara bangsa ini.

“Bung Karno adalah Bapak Proklamator. Jasa dan gagasan besar beliau untuk negara bangsa patut untuk kita kenang,” tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut beberapa seniman Sumenep, di antaranya, Mahendra Cipta, Matroni Muserang, Agus Gepeng, Dr. Salamet, Set Wahedi, Alfaizin, M. Fauzi, dan Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni.*(Set)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments