Ketika Siswa-Siswi SLB Sumenep Ekspresikan Potensi Diri dengan Musik

DPKSumenep.id – Keterbatasan fisik tidak menghalangi siswa SLB Cinta Ananda di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berprestasi, salah satu cara mereka adalah bermain musik tradisional yang dipadu dengan music modern, hingga menghasilkan nada suara yang menyejukkan dan nyaman di dengar.

Kala itu, Grand Launching Komunitas Edukatif dan Inovatif Sumenep (Keris) di Aula Gedung Ki Hajar Dewantoro Sumenep, yang dihadiri oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Agus Dwi Saputra, menampilkan music dari siswa SLB Sumenep.

Selain itu, ratusan guru dan siswa juga hadir dalam kegiatan itu. Sejumlah pejabat lingkungan Pemkab Sumenep pun turut hadir. Mereka antusias menghadiri kegiatan tersebut. Namun, sebelum mereka masuk ke dalam ruangan, Aula. Terdengar alunan music bersahut sahutan dan Syahdu. Menyanyikan lagu tradisional Madura Olle Ollang.

Mungkin, para undangan yang hadir mengira bahwa yang memainkan music adalah siswa dari sekolah-sekolah negeri pada umumnya. Namun, ternyata, ketika sudah masuk ke dalam ruangan, tidak sedikit yang berlinang air mata. Karena alunan music yang merdu itu dimainkan oleh siswa-siswi SLB Sumenep atau siswa berkebutuhan khusus yang didampingi oleh seorang guru, Arifah Hairiyah.

”Luar biasa,” demikian puji Bupati Sumenep Achmad Fauzi ketika memberikan sambutan. ”Keterbatasan fisik, tidak menghalangi para siswa kita berprestasi. Guru yang mendidiknya pun luar biasa. Tidak semua guru bisa mendidiknya begitu,” puji mantan Wakil Bupati Sumenep priode sebelumnya itu.

Anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Suemenep memiliki cara untuk mengekspresikan diri melalui music. Mereka terlihat serius dalam memainkan alat musik modern di ruang aula tersebut.

”Kami memang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar alat musik modern, karena itu setiap kelas kami berikan jadwal satu sampai satu setengah jam untuk belajar bermain musik di sini,” ujar Arifah Hairiyah, salah satu guru pembina seni budaya di SLB setempat.

Melalui seni bermain musik ini, pihak sekolah mencoba melatih motorik siswa dan konsentrasi siswa. Kadang memang sedikit sulit untuk diarahkan. Namun, sebagai sekolah  ramah anak, guru berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal.

Menurutnya, salah satu kelebihan berkegiatan musik bagi anak berkebutuhan khusus adalah kegiatan ini dapat diakses dan dilakukan melalui berbagai cara yang berbeda. Baik dengan cara mendengar (auditory), melihat (visual), dan menggabungkan unsur mendengar (auditory) dan gerakan (kinestetik).

“Seni dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak. selain itu juga bisa menjadi sarana anak untuk berekspresi. Pendekatan seni musik dapat menjadi salah satu bentuk terapi, seperti menyanyi yang dapat melatih kemampuan berbicara anak sehingga membentuk artikulasi dan struktur kata yang tepat,” imbuh wanita berparas cantik itu.

Di hadapan para undangan, terlihat juga beberapa siswa laki-laki asyik memainkan drum. Ada piano. Angklung dan lain-lain. Sedang yang lainnya bernyanyi. Menyandang status berkebutuhan khusus bukan berarti tak bisa berprestasi. Justru, anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan istimewa jika terus diasah.

”Inilah penampilan dari anak-anak kami berkebutuhan khusus. Mohon maaf bila tidak maksimal. Mereka berkebutuhan khusus tetapi bukan berarti tidak bisa apa-apa dan mereka juga pantas berada diantara kita semua,” pungkasnya. (*)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments