DPKSumenep.id – Munculnya komunitas-komunitas yang mengatasnamakan guru/pendidik di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mendapatkan sorotan dari Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Sumenep.
Anggota DP Kabupaten Sumenep, Badrul, mengatakan kemunculan komunitas-komunitas yang atas nama pendidik/guru harus mendapatkan kontrol baik dari dinas pendidikan, organisasi profesi guru maupun dari masyarakat.
“Jangan sampai komunitas-komunitas pendidikan itu seperti EO. Hanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, lomba-lomba tanpa meningkatkan kemampuan kompetensi guru itu sendiri,” ujarnya.
Badrul juga mengingatkan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk menjalin kerja sama dengan organisasi profesi guru yang berbadan hukum. Harapannya, dunia pendidikan tidak riuh dengan kegiatan yang seremonial.
“Saya kira dinas pendidikan juga harus hati-hati dalam menjalin kerja sama. Idealnya, dinas harus bekerja sama dengan organisasi profesi guru yang berbadan hukum seperti PGRI, Pergunu, IGI,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Divisi Kajian DP Kabupaten Sumenep, Dr. Salamet. Menurutya, komunitas-komunitas atas nama guru/pendidik itu baik. Akan tetapi, jangan sampai membuat dinamika pendidikan gagal fokus.
“Tentunya, komunitas-komunitas ini punya tujuan yang baik. Tapi kalau tidak hati-hati, komunitas ini justru membuat guru sibuk di luar kewajibannya,” tuturnya.
“Karena itu, kami mewanta-wanti dinas untuk tidak sembarang bekerja sama dengan komunitas dalam berbagai kegiatan. Harus dipilah. Kalau benar-benar untuk penguatan dan peningkatan kualitas pendidikan, monggo. Tapi sekadar seremonial, saya kira perlu dibatasi atau diseleksi,” tandasnya. (*)