Oleh: Busri Toha, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep
Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan di Kabupaten Sumenep menunjukkan kemajuan yang patut diapresiasi. Perhatian pemerintah daerah terhadap sektor pendidikan makin terasa, terutama dalam upaya memperluas akses, meningkatkan mutu, dan mendorong pemerataan layanan pendidikan hingga ke wilayah kepulauan.
Komitmen ini tampak dari berbagai program afirmatif yang telah diluncurkan, seperti penyediaan beasiswa bagi siswa kurang mampu, pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur sekolah, hingga pemberdayaan sekolah-sekolah di wilayah terpencil. Langkah-langkah tersebut merupakan bentuk nyata keberpihakan terhadap prinsip inklusivitas dalam dunia pendidikan.
Dari sisi mutu, ada geliat positif dalam peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan dan adopsi program Merdeka Belajar. Beberapa sekolah mulai mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif, berbasis proyek, serta memperkuat pendidikan karakter. Ini merupakan modal penting untuk menyiapkan generasi muda Sumenep yang adaptif dan siap bersaing di era global.
Upaya membangun sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri lokal juga mulai dirintis, terutama dalam konteks pendidikan vokasi. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran bahwa pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembentukan keterampilan hidup dan kesiapan kerja.
Namun, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep memandang bahwa tantangan masih cukup besar. Kesenjangan kualitas antara sekolah di wilayah daratan dan kepulauan masih terjadi. Begitu pula dengan distribusi tenaga pendidik yang belum merata, khususnya guru dengan kompetensi khusus. Selain itu, transformasi digital pendidikan belum berjalan optimal, baik karena keterbatasan infrastruktur maupun kapasitas SDM.
Dalam konteks ini, kami memandang pentingnya pembenahan tata kelola pendidikan yang berbasis data, kolaborasi antarsektor, serta pelibatan aktif masyarakat dalam proses pendidikan. Evaluasi kebijakan harus dilakukan secara berkala, dan inovasi dalam pelayanan pendidikan harus terus digali sesuai dengan karakteristik lokal.
Pendidikan di Sumenep adalah urusan bersama. Pemerintah, guru, orang tua, tokoh masyarakat, dan dunia usaha perlu bergandengan tangan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Kami optimistis, dengan langkah yang terukur dan kolaboratif, Kabupaten Sumenep dapat menjadi model kemajuan pendidikan di wilayah kepulauan Indonesia. (*)