DPKSumenep.id – Selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun pelajaran 2024-2025, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) telah melaksanakan monitoring ke sejumlah lembaga pendidikan jenjang SDN dan SMPN. Hasilnya, Dewan Pendidikan mencium aroma dugaan data palsu yang dijadikan sebagai siswa baru.
Indikasinya, jumlah akhir siswa yang masuk dalam daftar sebagai siswa baru, tidak sesuai dengan kenyataan. Buktinya, siswa yang mengikuti kegiatan pengenalan sekolah 25 siswa baru, tetapi yang masuk data lebih dari 30 siswa.
Ketua Komisi Pengawasan dan Investigasi DPK Sumenep, Dr. M. Ridwan. M.Pd mengatakan, Dewan Pendidikan secara intens melakukan investigasi selama pelaksanaan PPDB. Memang, DPKS telah mendapatkan laporan dan temuan sendiri (internal DPKS, red) tentang kemungkinan data tersebut.
”Data-data ini telah kami kantongi. Makanya, butuh segera dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan agar hal-hal yang tidak logis tersebut segera ditangani,” tegasnya.
Menurutnya, dalam waktu dekat, Dewan Pendidikan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Koordinasi tersebut dilakukan setelah melaksanakan rapat pleno di internal Dewan Pendidikan.
”Banyak persoalan sesuai dengan data yang telah kami kantongi di Dewan Pendidikan, baik terkait validitas data siswa, dengan dugaan untuk digunakan mark up dengan tujuan agar BOS yang diterima satuan pendidikan lebih tinggi” pungkasnya. (*)