100 Lebih Sekolah Bertarung Rebut Piala Bupati
DPKSUMENEP.ID – Suasana kompetisi pendidikan kembali menggeliat di ujung timur Pulau Madura. Ajang tahunan Komite Award 2025, yang digelar oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), resmi menutup pendaftaran pada 30 September 2025 lalu. Namun, euforia belum usai. Justru kini, tensi mulai naik.
Lebih dari 100 komite sekolah jenjang SD dan SMP ikut ambil bagian dalam ajang prestisius ini. Sebuah angka yang bukan hanya merefleksikan tingginya antusiasme, tetapi juga menandai semakin matangnya kesadaran sekolah akan pentingnya peran strategis komite dalam memajukan pendidikan.
Kini, kompetisi memasuki fase krusial. Pada Senin (6/10), tim dewan juri mulai melakukan rapat penetapan nominasi. Meski hasilnya belum diumumkan, proses seleksi dilakukan secara tertutup dan penuh kehati-hatian. Tak hanya juri internal, sejumlah tokoh dari kalangan media dan NGO pendidikan juga turut dilibatkan, memastikan objektivitas dan independensi penilaian tetap terjaga.
Ketua Panitia, Achmad Junaidi, menegaskan bahwa Komite Award bukan sekadar ajang lomba. Lebih dari itu, ia adalah ruang apresiasi dan afirmasi terhadap kerja nyata para komite sekolah. “Kami sangat mengapresiasi semangat sekolah-sekolah di Kabupaten Sumenep. Ini menunjukkan bahwa komite sekolah mulai mendapat tempat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan,” ungkap Junaidi.
Tak bisa dimungkiri, dalam peta pendidikan lokal, keberadaan komite sering kali hanya menjadi pelengkap. Namun melalui ajang ini, citra itu mulai bergeser. Komite kini dilihat sebagai mitra strategis sekolah, yang mampu menjembatani aspirasi masyarakat, sekaligus ikut merumuskan arah kebijakan internal sekolah.
Menariknya, tahun ini DPKS menggandeng lebih banyak pihak eksternal dalam proses kurasi. Ini menjadi sinyal bahwa Komite Award tak hendak menjadi panggung seremonial semata. Penilaian dilakukan menyeluruh: mulai dari transparansi anggaran, partisipasi dalam pengambilan keputusan, hingga inovasi dalam mendukung pembelajaran.
Meski belum ada nama yang resmi diumumkan masuk nominasi, publik bisa berharap banyak. Dengan seleksi yang lebih ketat dan kompetisi yang semakin terbuka, Komite Award 2025 berpotensi menjadi tolok ukur baru partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
Kini, publik tinggal menanti: siapa yang layak membawa pulang Piala Bupati Sumenep? Siapa komite terbaik yang bukan hanya hadir di atas kertas, tetapi benar-benar bekerja demi masa depan anak-anak Sumenep? Nantikan berita selanjutnya. (ibn)
.