DPKSumenep.id – Dalam hingar bingar Workshop dan Anugerah Literasi Nasional di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur, nama Agus Dwi Saputra, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, mencuat sebagai simbol dedikasi dan semangat literasi. Pada Minggu (16/2), Agus Dwi Saputra dianugerahi gelar bergengsi, Pejabat Penggiat Literasi Nasional 2025. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas upayanya yang luar biasa dalam memajukan literasi di Indonesia.
Acara yang disaksikan oleh lebih dari 450 peserta, baik secara offline maupun online, mencerminkan semangat juang tinggi di kalangan para pendidik. Agus Dwi Saputra dalam pidatonya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi terhadap para guru di Sumenep yang telah mempersembahkan karya terbaiknya di dunia literasi.
“Penghargaan ini bukan sekadar untuk saya. Ini adalah cerminan dari kerja keras para guru yang telah menginspirasi banyak orang dengan inovasi dan kreativitas mereka, terutama dalam bidang literasi,” ujarnya.
Agus juga menceritakan bagaimana para guru di Sumenep, yang tersebar di berbagai pulau, tak gentar menempuh perjalanan jauh, bahkan menaiki perahu dan bertransit antar pulau demi menghadiri acara ini. Ia menyebut ini sebagai bukti bahwa semangat belajar dan menyebarkan literasi tidak mengenal batas geografis.
Keberhasilan Agus tak hanya dilihat dari penghargaan yang diterimanya, namun juga dari kisah sukses pendidik-pendidik luar biasa yang hadir. Nama-nama seperti Ali Harsojo, Hadi Prayitno, Faridatul Amaniyah, dan banyak lagi, dipuji atas prestasi mereka dalam mengimplementasikan program literasi yang berdampak besar di sekolah-sekolah mereka.
Acara tersebut juga menjadi ajang berbagi pengalaman, dengan diskusi interaktif yang mendorong kolaborasi antar guru dari berbagai daerah. Ide-ide inovatif pun mengalir, membuka peluang untuk pengembangan literasi lebih luas lagi di seluruh Indonesia.
“Literasi adalah kunci untuk membangun generasi yang kritis dan siap menghadapi dunia yang semakin kompleks,” ujar Agus, yang disambut antusias oleh para peserta. Pernyataan tersebut menjadi semangat baru bagi mereka untuk terus berinovasi, mengembangkan potensi, dan menyebarkan pengetahuan di setiap sudut tanah air.
Penghargaan ini lebih dari sekadar simbol pencapaian pribadi Agus. Ini adalah bukti bahwa semangat literasi yang ditanamkan di Sumenep telah mengukir prestasi nasional. Dengan ketekunan dan kerja keras para pendidik, Sumenep telah menjadi contoh bagaimana pendidikan dan literasi bisa meraih pengakuan di tingkat tertinggi.
Sebagai langkah selanjutnya, Agus dan para pendidik di Sumenep bertekad untuk menjadi pelopor dalam revolusi literasi, membawa perubahan positif yang bisa dirasakan hingga pelosok negeri. Harapannya, sinergi dan kolaborasi antara daerah akan semakin memperkuat program literasi di Indonesia, menumbuhkan generasi masa depan yang cemerlang.